Senin, 16 Maret 2015

Mahasiswa... Mahasiswa...

06:00 am, alarm memekakkan telingaku, om tante kakak, dan oma membangunkanku bergantian.
Setelah pesanku semalam agar aku di bangunkan lebih awal, mereka tak hentinya mengganggu nyenyaknya tidurku.
pagi ini tak seperti biasanya, aku bangun mendahului matahari.
Walau tidurku semalam pukul 03:00 am (tak bisa juga di katakan 'semalam', mungkin subuh), aku berusaha membangkitkan tubuhku melepas diri dari gravitasi tempat tidur yang kurasa berkali-kali lipat dari gravitasi bumi.
Hari ini aku harus menggantikan dosenku untuk mengajar.
07:00 tepat aku berada di ruangan tempat biasa dosenku mengajar mata kuliah hari ini. Namun, 15 menit berlalu, tak satupun mahasiswa dari kelas yang akan ku masuki berada diruangan. Pikirku, aku yang kepagian. Tapi, waktu menunjukkan pukul 7:30 am. Ku tanya pada setiap mahasiswa di sekitar ruangan, namun tak satupun yang memiliki jadwal mata kuliah yang akan ku gantikan itu. Satu jam aku menunggu, ku hubungi dosenku, meminta konfirmasi dari ketua tingkat mereka, namun tak satupun juga yang dapat memberikan konfirmasi.
Marah, kecewa, kantuk, bingung, bercampur menjadi satu. tiba-tiba terlintas di pikiranku ketika aku masih menyandang status mahasiswa, betapa kuliah pagi merupakan cobaan terberatku. Rasa marah dan kecewaku pun sedikit berkurang. Aku dulu seperti mereka, pikirku. 
Aku terus menunggu hingga kurasa batas toleransiku sudah cukup pada pukul 8:15 am.
Geram menggerayangi otakku yang terhasut oleh rasa kantuk yang tinggi. Ku putuskan untuk kembali ke rumah.
Dalam perjalanan, aku terus berusaha memikirkan hal ini. Berpikir kembali apa-apa yang telah ku lakukan semasa kuliahku dulu. Ku jadikan hari ini pelajaran bagiku. Pelajaran untuk mengintrospeksi diri, pelajaran untuk aku ajarkan kepada orang lain, dan pelajaran untuk masa depanku. Ah, aku bisa sedikit demi sedikit menjadi dewasa. Terima kasih Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar