21 Maret 2015
Mendekati hari H yang menyisakan 2hari sebelum aku harus berangkat memulai langkah pertamaku menggapai cita-cita
Kadang semangat kadang pula redup
Hampir aku menyerah dengan keadaan
Mungkin karna ketidaksabaranku
"Mungkin aku bukan orang yang mampu seperti apa yang aku inginkan.. Mungkin jalan hidupku tak setinggi yang aku impikan, mungkin jalan hidupku berbeda dengan yang aku rencanakan"
Sempat bercampur aduk di pikiranku, berusaha menerima kenyataan,
Namun aku masih memiliki sebongkah harapan di hati yang sulit untukku hapuskan
Selalu kusisipkan harapan itu ke dalam doa
Selalu ku minta padaNya walau hal yang ku pikir aku tak bisa
Hari ini kakak tersayangku tak memberiku sedikitpun ucapan yang dapat membangkitkan atau meluluhkan semangatku
Tak ada kabarnya sejak semalam, membuatku khawatir.. Khawatir padanya.. Khawatir pada masa depanku..
Aku pasrah pada Tuhan dengan tetap berharap..
Aku hanya ingin kakakku baik" saja..
Bercampur pikiranku menjadi hal-hal negatif menyedihkan akan saudaraku tersayang
Hal yang tak biasa dy lakukan membuatku semakin khawatir akan keberadaannya
"Tuhan, aku serahkan masa depanku padaMu
Tapi selamatkanlah kakakku lindungi dia dimanapun"
Gelisah menggerogoti hati
Hingga tiba pesan "sy di rmh sini"
Aah.. Lega rasanya
Segera aku menemuinya
Membicarakan segala hal yang aku butuhkan bersamanya dan keluargaku yang begitu peduli padaku, syukurku tak henti memiliki mereka, mereka yang rela membantuku melangkahkan kakiku untuk menggapai cita-cita..
Allah memberiku yang aku pinta
Allah mengizinkanku memulai langkah kakiku
Syukurku tak mampu ku utarakan dengan kata-kata
Tak ingin mengecewakan mereka
Aku harus bersungguh-sungguh
Aku belajar lagi hari ini
Tuhan tunjukkan aku bahwa pintu akan terbuka di titik ini, di saat aku hampir menyerah. kadang orang memang tak tau,, ketika dia ternyata hampir menyentuh pintunya, namun dia memilih berbalik karna berpikir tak lagi mampu.
Aku belajar bahwa kenyataan bukan di pasrahkan, tapi dihadapi ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar